Kamis, 26 September 2019

diare

Apa itu diare?

Oleh Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Tania Savitri - Dokter Umum

Definisi

Apa itu diare?

Diare adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan buang air besar terus menerus. Feses yang keluar saat BAB biasanya lembek atau cair. Orang awam sering menyebutnya dengan istilah “buang-buang air” atau mencret.
Masalah BAB ini dibedakan jenisnya menjadi dua, tergantung dari berapa lama kondisinya berlangsung. 
1. Diare akut 
Diare akut adalah buang-buang air yang berlangsung selama kurang lebih 3 hari hingga seminggu. Kebanyakan orang mengalami diare jangka pendek karena adanya infeksi pada saluran pencernaan.
2. Diare kronis 
Diare kronis berlangsung lebih dari 4 minggu atau bahkan lebih. Kondisi ini kurang umum dan biasanya disebabkan oleh kondisi medis, alergi, obat-obatan, atau infeksi kronis.

Seberapa umum diare?

Kondisi ini sangat umum terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak, tanpa kenal jenis kelamin dan usia. Rata-rata orang dewasa dapat mengalami diare 4 kali dalam setahun.
Apabila masalah ini berlangsung terlalu lama tanpa ditangani, kemungkinan besar merupakan pertanda kondisi serius.
Gangguan pencernaan yang bisa menyebabkan buang-buang air termasuk Inflammatory Bowel Disease (penyakit radang usus) atau Irritable Bowel Syndrome (IBS, atau sindrom iritasi usus)

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala diare?

Gejala umum diare adalah:
  • Feses lembek dan cair
  • Sakit perut
  • Kram perut
  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala
  • Kehilangan nafsu makan
  • Haus terus menerus
  • Demam
  • Dehidrasi
  • Darah pada feses
  • Feses yang dihasilkan banyak
  • Terus menerus ke toilet
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Diare pada bayi dan anak-anak kecil
Jika bayi terus buang-buang air, ini merupakan suatu hal yang serius dan harus segera ditangani. Diare pada bayi dapat menyebabkan kondisi dehidrasi serius dan membahayakan nyawa pada waktu yang singkat.
Anda perlu menghubungi dokter jika anak Anda mengalami:
  • Produksi urin menurun
  • Mulut kering
  • Lesu 
  • Sakit kepala
  • Kulitnya kering
  • Mengantuk
Segera ke dokter atau rumah sakit jika gejala berikut terjadi pada anak Anda:
  • Gejala dehidrasi seperti tangan dan kaki yang dingin, kulit pucat, jarang buang air kecil, mudah marah, atau mengantuk
  • Demam tinggi
  • Feses anak mengandung darah dan nanah
  • Feses anak  berwarna hitam.
Diare pada orang dewasa
Berikut adalah beberapa gejala diare pada orang dewasa yang jika terjadi harus segera diperiksakan ke dokter atau rumah sakit. 
  • Feses berwarna gelap yang menandakan adanya darah pada feses
  • Mual dan muntah
  • Kurang tidur
  • Penurunan berat badan.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Penyebab

Apa penyebab diare?

Diare dapat disebabkan karena adanya gangguan pencernaan. Gangguan tersebut bisa berupa:
1. Keracunan makanan
Makanan tidak steril yang terkontaminasi bakteri dapat menyebabkan sakit perut melilit, mual, dan buang-buang air. Ini disebabkan oleh racun yang dikeluarkan bakteri meninfeksi organ dalam sistem pencernaan Anda.
2. Infeksi bakteri, parasit, virus
Kuman yang dapat menyerang pencernaan sampai menyebabkan diare termasubakteri (C. difficile, E. coli, Salmonella, Shigella, dan Campylobacter), parasit atau amuba (Giardia dan Entamoeba histolytica), dan virus (Rotavirus, norovirus, adenovirus, dan astrovirus)
Kuman-kuman tersebut dapat masuk ke dalam pencernaan melalui makanan dan air yang terkontaminasi.
3. Intoleransi laktosa
Laktosa adalah gula alami yang ditemukan dalam susu dan produk olahan susu. Intoleransi laktosa adalah gangguan sistem pencernaan yang terjadi ketika tubuh tidak mampu memecah gula alami tersebut.
Ketika gangguan pencernaan ini terjadi, laktosa yang tidak bisa dicerna akan masuk ke usus besar. Bakteri di usus besar akan berinteraksi dengan laktosa sehingga menyebabkan gejala seperti kembung dan diare.
Risiko intoleransi laktosa dapat meningkat seiring bertambahnya usia. Ini karena kadar enzim yang membantu mencerna laktosa turun setelah masa kanak-kanak. 
4. Fruktosa
Fruktosa adalah gula yang ditemukan secara alami dalam buah-buahan dan madu. Terkadang bila ditambahkan sebagai pemanis untuk minuman tertentu. Pada orang yang kesulitan mencerna fruktosa, dapat menyebabkan diare.
5. Pemanis buatan
Sorbitol dan manitol atau pemanis buatan lainnya dapat menyebabkan buang air besar cair berlebih. Pemanis buatan tersebut banyak ditemukan pada permen karet dan produk permen lainnya. 
6. Mengonsumsi obat tertentu
Buang-buang air dapat terjadi karena efek samping mengonsumsi beberapa jenis obat. Obat ini termasuk:
  • Antibiotik
  • Antasida 
  • Obat untuk kemoterapi
  • Obat jantung
  • Antidepresan
  • Obat tekanan darah tinggi
  • Obat diuretik
Obat pencahar yang mengandung magnesium apabila disalahgunakan juga dapat menyebabkan diare. Kondisi ini juga dapat terjadi setelah operasi bariatrik atau pengangkatan kandung empedu.
7. Penyakit radang usus (IBD)
Penyakit Crohn dan kolitis ulserativa dapat menyebabkan diare kronis yang dapat terjadi kambuhan. Selain buang air besar cair berlebih, Anda juga bisa mengalami sakit perut, perdarahan yang keluar dari anus , demam, dan penurunan berat badan.

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk diare?

Selain penyakit medis, beberapa kebiasaan dapat menyebabkan diare. Ada banyak faktor risiko kondisi buang air besar berlebih ini terjadi, yaitu:
  • Jarang mencuci tangan setelah ke toilet
  • Penyimpanan dan persiapan makanan yang tidak bersih
  • Jarang membersihkan dapur dan toilet
  • Sumber air yang tidak bersih
  • Makan makanan sisa yang sudah dingin
Selain faktor risiko di atas, perubahan pola makan baru-baru ini juga dapat menyebabkan diare akut. Ini termasuk asupan kopi, teh, minuman bersoda, atau permen karet yang mengandung gula yang sulit diserap. 
Kondisi buang air besar cair berlebih ini  juga dapat terjadi pada pelancong, wisatawan, atau traveler. Di mana ini bisa terjadi saat Anda bepergian ke negara-negara berkembang yang banyak mengalami kasus infeksi bakteri E. coli. 
Pelancong yang minum air terkontaminasi, makan makanan terkontaminasi, atau makan makanan mentah, juga dapat terinfeksi bakteri sampai diare.

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana dokter mendiagnosis diare?

Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan fisik dan melihat riwayat medis Anda untuk mencari tahu penyebabnya.
Dokter dapat menanyakan beberapa hal, seperti:
  • Apa yang Anda rasakan?
  • Seberapa sering Anda pergi ke toilet?
  • Makanan apa yang Anda konsumsi sebelum mengalami diare?
  • Apakah Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu akhir-akhir ini?
  • Apa saja gejala lain yang Anda alami?
Pada beberapa kasus, dokter dapat melakukan tes tambahan untuk mengetahui kondisi Anda lebih lanjut, seperti:
1. Tes darah
Tes darah kemungkinan akan dilakukan untuk melihat adanya gejala lain yang dapat membantu menunjukkan apa yang menyebabkan diare Anda.
2. Tes feses
Tes feses juga dapat dilakukan untuk melihat apakah ada bakteri atau parasit menyebabkan diare menyerang Anda.
3. Sigmoidoskopi fleksibel atau kolonoskopi
Untuk membantu memastikan diagnosis diare, dokter dapat menggunakan sigmoidoskopi dan kolonoskopi.
Tes ini dilakukan dengan cara menggunakan tabung tipis dan terang yang dimasukkan ke dalam rektum. Tabung ini dapat melihat bagian dalam usus besar Anda. 
Alat tes ini juga dilengkapi dengan perangkat untuk mengambil sampel kecil jaringan (biopsi) dari usus besar Anda. Sedangkan kolonoskopi memungkinkan dokter untuk melihat seluruh bagian usus besar.

Bagaimana cara mengobati diare?

1. Minum air yang banyak 
Diare menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan. Maka, dokter biasanya dapat memberikan cairan elektrolit atau oralit yang dapat dibeli di apotek. Cairan ini umum digunakan sebagai pertolongan pertama masalah buang-buang air. 
Cairan elektrolit dapat memberikan tubuh asupan glukosa, garam dan mineral penting lainnya yang hilang selama mengalami dehidrasi. Cairan rehidrasi cocok diberikan untuk anak-anak dan orang tua. 
2. Istirahat
Saat terserang diare, diusahakan untuk beristirahat sebanyak mungkin. Orang yang terkena atau sedang mengalami kondisi ini, harus berhenti beraktivitas sementara. Gunanya untuk  memulihkan tenaga yang habis untuk bolak-balik ke toilet. 
3. Makan makanan sehat
Saat diare, sebaiknya berikan makanan yang mudah dicerna lewat menu makan BRAT (banana, rice, applesauce, and toast), yakni nasi, saus apel, dan roti. Makanan tersebut baik dikonsumsi anak-anak atau orang dewasa saat sedang buang-buang air.
Pola makan BRAT terdiri dari makanan berserat rendah dengan rasa hambar yang mudah dikunyah sampai halus. Jenis makanan ini baik bagi organ pencernaan yang sedang bermasalah.
Jangan lupa untuk menghindari makanan pedas, berminyak, atau berlemak.
4. Obat-obatan 
Loperamide
Loperamide adalah obat yang digunakan untuk memperlambat pergerakan pada sistem pencernaan Anda, khususnya usus. Obat ini memungkinkan lebih banyak cairan yang diserap oleh tubuh dan membuat feses Anda kembali padat. Minum obat ini sehabis buang air besar. 
Attapulgite
Obat diare umumnya mengandung zat attapulgite. Zat attapulgite bekerja dengan merangsang pencernaan Anda, terutama usus, dapat menyerap cairan lebih banyak. Sehingga feses Anda tidak cair, melainkan padat karena cairannya diserap attapulgite.  Anda bisa minum obat ini sesudah makan. Kemungkinan ada efek samping sembelit dan kembung. 
Hal yang harus diperhatikan sebelum minum obat diare
Saat minum atau menggunakan obat untuk mengatasi diare, Anda harus mematuhi aturan pakainya. Minum sesuai petunjuk  yang direkomendasikan pada label obat.
Jangan berasumsi bahwa lebih banyak obat akan bekerja lebih baik atau lebih cepat. Minum obat yang dengan jumlah berlebih dapat menimbulkan efek samping tertentu. 
Jika Anda menggunakan obat resep, tanyakan kepada dokter Anda apakah boleh meminum lebih dari 1 merek atau jenis obat pereda buang air besar. Kemungkinan keduanya mungkin memiliki bahan aktif serupa dan bisa berubah menjadi overdosis obat. 

Komplikasi

Komplikasi apa yang bisa terjadi?

Kondisi ini jika diatasi dengan cepat dengan perawatan dan pengobatan yang benar, kemungkinan bisa sembuh dalam waktu beberapa hari. Namun jika tidak ditangani dan didiamkan begitu saja, ini akan menyebabkan diare kronis dengan risiko berikut:
1. Kehilangan banyak nutrisi
Diare yang kronis dapat menyebabkan Anda mengalami dehidrasi. Pasalnya, buang air berlebih dalam waktu lebih dari sebulan bisa menyebabkan tubuh Anda kehilangan terlalu banyak cairan. 
Selain cairan, Anda juga bisa kehilangan vitamin, mineral, protein, dan lemak ketika terkena kondisi ini. Diare kronis juga dapat menurunkan berat badan jika tubuh Anda tidak menyerap cukup karbohidrat dan kalori dari makanan yang Anda makan.
2. Perdarahan dan iritasi
Diare kronis dapat menyebabkan iritasi pada usus besar atau rektum. Iritasi bisa berupa luka yang menyebabkan jaringan di usus rapuh. Iritasi ini juga dapat membuat perdarahan di usus maupun pada feses yang keluar. 
3. Dehidrasi
Ketika Anda sedang buang-buang air, Anda dapat mengalami dehidrasi karena kehilangan banyak cairan tubuh.
Dehidrasi ringan dapat mudah diatasi dengan memperbanyak asupan cairan. Baik dari air putih, oralit, atau makanan berkuah.
Namun, diare kronis dapat menyebabkan dehidrasi parah yang mengakibatkan penurunan volume urin, urin gelap, kelelahan, sakit kepala ringan, dan tekanan darah rendah. 

Pengobatan di Rumah dan Pencegahan

Apa saja gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diare?

Hindari makanan penyebab diare
Selama masih mencrethindari makanan dan minuman yang dapat memperburuk kondisi Anda. Berikut adalah makanan dan minuman yang harus Anda hindari saat diare:
  • Minuman dan makanan yang terbuat dari susu
  • Makanan berat, berlemak, berminyak, dan pedas
  • Minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, dan cola

Bagaimana cara mencegah diare?

Diare dapat menyerang saja apabila Anda tidak menjaga kebersihan dari diri sendiri. Akan tetapi, wisatawan yang bepergian ke daerah dengan fasilitas sanitasi buruk dan makanan rentan terkontaminasi lebih berisiko mengalami kondisi ini. 
Untuk mengurangi risiko diare saat liburan, ikuti beberapa tips ini:
  • Perhatikan apa yang Anda makan. Makanlah makanan yang masih panas dan dimasak dengan baik. Hindari buah dan sayuran mentah kecuali Anda yang mencuci dan mengupasnya sendiri. Hindari juga daging mentah atau kurang matang dan makanan yang terbuat olahan susu.
  • Perhatikan apa yang Anda minum. Minum air dari air, soda, bir atau anggur kemasan atau yang disajikan dalam wadah aslinya. Hindari air keran dan es batu selama bepergian. Gunakan air kemasan bahkan untuk menyikat gigi dan tutup mulut Anda saat Anda mandi.
  • Minuman yang dibuat dengan air matang, seperti kopi dan teh, mungkin aman untuk dikonsumsi saat bepergian. Namun ingat bahwa alkohol dan kafein dapat memperburuk diare dan memperburuk dehidrasi.
Tanyakan kepada dokter Anda tentang obat antibiotik yang harus dibawa untuk berjaga-jaga terserang penyakit pencernaan, terutama jika Anda memiliki sistem kekebalan yang lemah.

0 komentar:

Posting Komentar

 

mau ngapain? Template by Ipietoon Cute Blog Design